Tipologi Kepribadian untuk Pengenalan Kepribadian
Pada kesempatan kali ini akan dibahas seputar tipologi kepribadian. Tipologi adalah paham tentang tipe atau jenis kepribadian. Kepribadian adalah topeng yang digunakan seorang aktor. Sebagai informasi bahwa kepribadian sendiri belum mendapatkan definisi yang jelas. Setiap ahli teori memiliki definisi yang berbeda-beda. Untuk itu, tulisan ini hadir hanya sebatas gambaran informasi umum kepada para pembaca budiman dengan harapan membawa manfaat dengan tujuan mengindentifikasi tipe kepribadian. Tipologi kepribadiaan akan ditulis lebih lanjut di bawah ini.
1. Pengertian Tipologi Kepibadian
Tipologi adalah penggolongan manusia menurut tipe atas dasar faktor yang menyebabkan seseorang antara lain karakteristik fisik, psikis dan pengaruh yang mendominasi pribadi bersangkutan.
2. Macam-Macam
Tipologi Kepriadian
a. 1). Tipologi
Hippocrates Galenus
Tipologi ini diambil dari Hippocates seorang dokter-filsuf dari Kos (460-377 SM) dan dikembangkan oleh Galenus (129-199 SM). Pemikiran Hippocarates dipengaruhi oleh Empedocles bahwa alam semesta beserta isinya tersusun berdasarkan empat unsur yaitu, tanah (kering), air (basah), udara (dingin) dan api (panas). Dengan prinsip ini, Hippocrates bertolak untuk mengemukakan bahwa dalam tubuh manusia terdapat empat cairan yang sifatnya sama dengan alam yaitu sifat kering persamaannya dengan empedu kuning (chole), sifat basah persamaannya dengan empedu hitam (melanchole), sifat dingin persamaannya dengan lendir (phelegma) dan sifat panas persamaannya dengan darah (sanguins).
Dengan empat hal ini, menurut Hippocrates, ketika porsi tubuh yang aktif mendapatkan keselarasan yang tepat dengan empat unsur alam maka itu dinyatakan sebagai pribadi yang sehat yang berarti normal-normal saja. pendapat ini disetujui oleh Galenus bahwa dominasi salah satu cairan menciptakan suatu ciri khas pada seorang manusia. Hal ini berlangsung di dalam kejiwaaan manusia, yang mana, kekhasan individu diakibatkan oleh suatu temperamen. Pandangan kedua ahli ini dinamakan Hippocrates Galenus. Berikut adalah table yang menampilkan ringkasan tipologi Hippocrates Galenus.
b. 2). Tipologi
Plato (427-347 SM)
Menurut Plato jiwa manusia terdiri
dari kepala, dada dan perut. Akal merupakan bentuk jiwa yang terletak di
kepala, dada digambarkan sebagai bentuk jiwa yang mengutamakan kehendak dan
perut selalu menempel dengan nafsu. Pada bagian pertama, berkait langsung
dengan kepala dinyatakan oleh Plato bahwa sifatnya ialah bijaksana, dada
bersifat keberanian dan perut bersifat kesopanan. Ketiganya apabila ditempatkan
dengan kedudukan dalam negara maka kepala menjabat sebagai pemimpin, dada
pelengkap dan perut pekerja. Berita baiknya adalah pemimpin menurut Plato bukan
hanya dapat dipimpin oleh pria saja melainkan juga oleh wanita yang berciri
khas di kepala. Berikut adalah ilustrasi tipologi mengenai hubungan antara
ketiga bagian tubuh manusia.
c. 3). Tipologi Berdasarkan Nilai Budaya
Eduard Spranger mengkuakan
pernyataan bahwa culture merupakan sistem nilai karena budaya merupakan kumpulan
nilai yang tersusun dalam suatu struktur. Spranger menggolongkan sistem nilai
ke dalam enam bagian dan dibagi dalam dua kelompok besar. Pertama, manusia
sebagai individu diatur oleh empat nilai budaya yaitu, pegetahuan, ekonomi,
kesenian dan keagamaan. Kedua, manusia sebagai anggota masyarakat dalam nilai
budaya yang teratur yaitu, masyarakat dan politik. Berikut adalah ilustrasi
yang lebih jelas.
Pada akhirnya, inilah sebagian dunia
seputar tipologi kepribadian. Sebenarnya banyak topologi kepribadian yang tidak
ditulis di sini dan yang tertulis ialah yang penting menurut penulis.
Kepribadian selalu merupakan topeng yang melekat pada manusia. Topeng ini
dipakai oleh seorang aktor dalam hidup. Tidak lain unsur utama dari tipologi
kepribadian bermaksud menjelaskan tubuh dan jiwa manusia pada dimensi perorangan.
Tubuh bagaikan penjara bagi jiwa dan ketika jiwa ada, maka ada hal-hal hayati
(hidup). Untuk hidup, kiranya setiap pribadi mampu mengenal kepribadiannya
karena merupakan tipe yang patut didalami dan dikembangkan ke arah yang lebih
sehat. Salve!!!
Kajian
Pustaka:
Mujito & G.
Djuwandi, 2018, Buku Ajar Pengembangan Kepribadian, Malang, Politeknik Kesehatan
Kemenkes, buku Pdf
K. Bertens ddk, 2022, Pengantar Filsafat,
Yogyakarta, PT Kanisius
Jostein Gaader, 2014, Dunia Sophie, Bandung, Mizan Pustaka, buku Pdf
Bertrand
Russel, 2004, Sejarah Filsafat Barat, Taylor & Prancis, e-Library
Komentar
Posting Komentar